Perbaikan Kualitas Citra
Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas
citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra. Dengan operasi ini,
ciri-ciri khusus yang terdapat didalam citra lebih ditonjolkan.
Contoh-contoh operasi perbaikan kualitas citra :
a.
Perbaikan kontras gelap/terang
b.
Perbaikan tepian objek (edge enhancement)
c.
Penajaman
(sharpening)
d.
Pemberian warna
semu (pseudocoloring)
e.
Penapisan derau
(noise filtering)
Perbaikan
kualitas citra (image enhancement) merupakan salah
satu proses awal dalam pengolahan citra. Perbaikan kualitas citra diperlukan
karena seringkali citra yang dijadikan objek mempunyai kualitas yang buruk,
misalnya citra mengalami derau (noise), citra terlalu gelap/terang, citra
kurang tajam, kabur, dan sebagainya. Image enhancement juga melibatkan level
keabuan dan manipulasi kontras, pengurangan derau, pemfilteran, penajaman,
interpolasi dan magnifikasi, pseudo warna, dan sebagainya. Yang dimaksud dengan
perbaikan kualitas citra adalah proses mendapatkan citra yang lebih mudah
diinterpretasikan oleh mata manusia. Tujuan perbaikan citra adalah lebih
menonjolkan ciri citra tertentu untuk kepentingan analisis atau menampilkan
citra. Perbaikan citra berguna dalam ekstraksi cirri, analisis citra, dan
tampilan informasi visual. Sedangkan restorasi citra mengacu pada menghilangkan
atau meminimalkan degradasi dalam citra. Termasuk restorasi citra antara lain
deblurring citra yang didegradasi oleh keterbatasan sensor atau lingkungannya,
noise filtering, koreksi distorsi geometric atau ketidak linieran karena
sensor-sensor. Perbedaan image enhancement dengan image restoration adalah pada image restoration perbedaan degradasi diketahui.
Beberapa teknik perbaikan kualitas citra yang umum
digunakan antara lain:
1.
Operasi titik
a.
Pengubahan kontras
b.
Pemotongan noise
c.
Mengiris window (window slicing)
d.
Model histogram
2.
Operasi spasial
a.
Pelembutan noise
b.
Filter median
c.
Unsharp masking
d.
Low-pass, bandpass, high-pass filtering
e.
pembesaran
3.
Operasi transformasi
a.
Linier filter
b.
Root filter
c.
Homomorphic filter
4.
Pseudowarna
a.
False coloring
b.
pseudocoloring
1.
Pengubahan Kecerahan Gambar (Image Brightness)
Untuk membuat citra lebih terang atau lebih
gelap, kita melakukan pengubahan kecerahan gambar.
Kecerahan/kecemerlangan gambar dapat diperbaiki dengan menambahkan (atau
mengurangkan) sebuah konstanta kepada (atau dari) setiap pixel di
dalam citra. Akibat dari operasi ini, histogram citra mengalami
pergeseran.
Secara matematis operasi ini ditulis sebagai
f(x, y)’ = f(x,
y) +
b
Jika b positif, kecerahan gambar bertambah,
sebaliknya jika b negatif kecerahan
gambar berkurang.
Algoritma p engubahan kecerahan
gambar ditunjukkan pada Algoritma dibWh ini. Citra
masukan mempunyai 256 derajat keabuan yang nilai -nilainya dari 0 sampai
255. Intensitas pixel disimpan di dalam Image[0..N-1,0..M-1],
sedangkan hasil pengubahan tetap disimpan di dalam citra Image.
void ImageBrightness(citra Image, int N, int M, int b)
/* Mengubah kecerahan citar Image yang berukuran
N ¥ M dengan penambahan
intensitas setiap pixel sebesar b.
*/
{ int i, j, n;
for(i=0;i<=N-1;i++)
for(j=0;j<=M-1;j++)
Image[i][j]+=b;
}
Nilai pixel hasil pengubahan mungkin £ derajat keabuan
minimum (0) atau ³ derajat keabuan maksimum (255). Karena
itu, pixel tersebut perlu dilakukan clipping ke nilai
keabuan minimum atau ke nilai keabuan maksimum.
Sebagai contoh, Gambar 1(a) adalah citra Zelda (beserta
histogramnya) yang tampak gelap, sedangkan Gambar 1(b)
adalah citra Zelda (beserta histogramnya) yang lebih terang (nilai b
= 80).
Histogram Citra Zelda
Citra
Zelda setelah penambahan kecerahan dengan b
Histogram citra Zelda setelah penambahan kecerahan
Gambar 1. Citra Zelda; Atas: sebelum operasi penambahan
kecerahan terlihat agak gelap;
Bawah: Zelda setelah operasi penambahan kecerahan
dengan b = 80.
2.
Peregangan Kontras
Kontras menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap
(darkness) di dalam sebuah gambar. Citra dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kategori kontras: citra kontras-rendah (low contrast), citra kontras
bagus (good contrast atau normal contrast), dan citra kontras-tinggi
(high contrast). Ketiga kategori ini umumnya dibedakan secara intuitif.
Citra kontras-rendah dicirikan dengan sebagian besar
komposisi citranya adalah terang atau sebagian besar gelap. Dari histogramnya
terlihat sebagian besar derajat keabuannya terkelompok (clustered) bersama atau
hanya menempati sebagian kecil dari rentang nilai-nilai keabuan yang mungkin.
Jika pengelompokan nilai -nilai pixel berada di bagian kiri (yang
berisi nilai keabuan yang rendah), citranya cenderung gelap. Jika pengelompokan
nilai-nilai pixel berada di bagian kanan (yang berisi nilai keabuan yang
tinggi), citranya cenderung terang. Tetapi, mungkin saja suatu citra tergolong
kontras-rendah meskipun tidak terlalu terang atau tidak terlalu gelap bila
semua pengelompokan nilai keabuan berada di tengah histogram.
Citra kontras-bagus memperlihatkan jangkauan nilai
keabuan yang lebar tanpa ada suatu nilai keabuan yang mendominasi. Histogram
citranya memperlihatkan sebaran nilai keabuan yang relatif seragam.
Citra kontras-tinggi, seperti halnya ci tra kontras
bagus, memiliki jangkauan nilai keabuan yang lebar, tetapi terdapat area yang
lebar yang didominasi oleh warna gelap dan area yang lebar yang didominasi
oleh warna terang. Gambar dengan langit terang denganlatar depan
yang gelap adalah contoh citra kontras-tinggi. Pada histogramnya
terlihat dua puncak, satu pada area nilai keabuan yang rendah dan
satu lagi pada area nilai keabuan yang tinggi.
Citra dengan kontras-rendah dapat diperbaiki
kualitasnya dengan operasi peregangan kontras. Melalui operasi ini, nilai
-nilai keabuan pixel akan merentang dari 0 sampai 255 (pada citra 8bit), dengan
kata lain seluruh nilai keabuan pixel terpakai secara merata.
Gambar 2 memperlihatkan tiga buah citra Lena
yang masing-masing memiliki kontras-rendah, kontras-tinggi, dan kontras-bagus.
(a) Citra Lena yang terlalu gelap (kontras
rendah)
Histogram Citra Lena yang terlalu gelap (kontras
rendah)
(b) Citra Lena yang terlalu terang (kontras
tinggi)
Histogram Citra Lena yang terlalu terang (kontras tinggi)
(c) Citra Lena yang bagus (normal)
(kontras bagus)
Histogram Citra Lena yang bagus (normal) (kontras bagus)
Algoritma peregangan kontras adalah sebagai
berikut:
a.
Cari batas bawah pengelompokan pixel dengan
cara memindai ( scan) histogram dari nilai keabuan terkecil ke nilai keabuan
terbesar (0 sampai 255) untuk menemukan pixel pertama yang melebihi nilai
ambang pertama yang telah dispesifikasikan.
b.
Cari batas atas pengelompokan pixel dengan
cara memindai histogram dari nilai keabuan tertinggi ke nilai keabuan terendah
(255 sampai 0) untuk menemukan pixel pertama yang lebih kecil dari
nilai ambang kedua yang dispesifikasikan.
c.
Pixel-pixel yang berada di bawah nilai
ambang pertama di-set sama dengan 0, sedangkan pixel-pixel yang berada di atas
nilai ambang kedua di -set sama dengan 255.
d.
Pixel-pixel yang berada di antara nilai ambang pertama
dan nilai ambang kedua dipetakan (diskalakan) untuk memenuhi rentang nilai
-nilai keabuan yang lengkap (0 sampai 255) dengan persamaan:
S= (r-rmax)/(rmin-rmax) x
255
yang dalam hal ini, r adalah nilai keabuan dalam citra
semula, s adalah nilai keabuan yang baru, rmin adalah nilai keabuan terendah
dari kelompok pixel, dan rmax adalah nilai keabuan tertinggi dari
kelompok pixel (Gambar 3).
Gambar 3 Peregangan kontras
3.
Pengubahan Histogram Citra
Untuk memperoleh histogram citra sesuai dengan
keinginan kita, maka penyebaran nilai –nilai intensitas pada citra harus
diubah. Terdapat dua cara pengubahan citra berdasarkan histogram:
1.
Perataan historam (histogram equalization)
Nilai -nilai intensitas di dalam citra diubah sehingga
penyebarannya seragam (uniform).
2.
Pembentukan histogram (histogram spesification)
Nilai -nilai intensitas di dalam citra diubah agar diperoleh
histogram dengan bentuk yang dispesifikasikan oleh pengguna.
4.
Pelembutan Citra (Image Smoothing)
Tujuan:
a.
Menurunkan/menekan gangguan (noise) pada citra
Gangguan pada citra umumnya berupa variasi intensitas
pixel yang tidak berkorelasi dengan pixel tetangganya. Pixel yang
terkena gangguan umumnya mempunyai frekuensi tinggi. Pelembutan citra dilakukan
dengan menekan komponen yang berfrekuensi tinggi dan membiarkan komponen yang
berfrekuensi rendah seperti semula.
Contoh: citra yang terkena gangguan spike atau speckle
Gambar citra yang terkena speckle/ spike
Contoh hasil pelembutan dengan filter 3x3, hasil tampak
kabur (blurring)
Gambar citra hasil pelembutan
5.
Penajaman (sharpening) tepi (edge).
Tujuan:
a.
Memperjelas tepi objek pada citra
b.
Kebalikan pelembutan
c.
Metodenya menggunakan Penapis Lolos Tinggi (HighPass
Filter)
d.
Sering disebut
sebagai Penajaman tepi (edge sharpening)
Contoh :
Gambar contoh cita sebelum penajaman
Gambar citra sesudah penajaman
6.
Pewarnaan semu (pseudocolouring)
Proses
pemberian warna tertentu pada nilai pixel citra hitam-putih berdasarkan
kriteria tertentucAlasan :Mata manusia bisa membedakan warna
7.
Pengubahan geometric
a.
Perbaikan citra dengan mengubah nilai geometrisnya
Metodenya
:
a)
Rotasi
b)
Translasi
c)
Penskalaan/Perbesaran/Pengecilan
d)
Skew, dll
Contoh citra San Francisco, rotasi 6 derajat
gambar citra san Francisco sebelum diubah
Gambar citra san Francisco setelah dirotasi 6 derajat
https://hendyariefhidayat.wordpress.com/2012/09/18/perbaikan-kualitas-citra/
Komentar
Posting Komentar